Hari Ini, Milik Kita

Haris's POV

Gue berdiri di lapangan voli sebagai penjuru dari barisan OSIS yang lebih banyak dari MPK. Wajah gue berhadapan sama Dhimas yang berbaris di seberang lapangan, berdekatan dengan wall climbing. Gue tau banget, tuh, dia pasti juga lagi nahan tawanya kayak yang gue lakuin sekarang. Gimana enggak? Biasanya kita ini cuma anak-anak recet, bandel, dan tengil, sekarang tiba-tiba dapet tanggung jawab untuk mimpin dua organisasi yang seakan jadi pondasi sekolah.

Awalnya gue sama Dhimas sama-sama nolak, ogah. Tapi setelah apa yang Gia bilang dan apa yang Aghni sampein ke Dhimas, kita berdua jadi.... Ya udah, lah. Dijalanin aja, kalo kata Ojan, Ini udah waktunya gue bersinar.

Masih lucu sejujurnya kalo dipikir-pikir, gimana pada akhirnya gue sampe di titik ini barengan sama temen-temen gue. Damar yang juga mimpin ekskul futsal, Ojan yang mimpin basket, dan Dhimas yang berada di posisi paling tinggi. Gue tau ini nggak akan mudah, mengingat banyak orang juga yang dari awal udah gedeg sama kita berempat, tapi gue sangat bersyukur karena kita berempat—sama-sama berjaya.